Dua spesies fosil lamprey berukuran amat besar udah ditemukan di China. Temuan ini menopang menyebutkan bagaimana binatang laut aneh ini jadi predator parasit utama di lautan terhadap zaman Jurrasic.

Lamprey adalah ikan primitif bersama tampilan layaknya belut yang mengfungsikan mulut penuh gigi tajam untuk melekat terhadap ikan lain dan menghisap darah. Oleh sebab itu, ia dijuluki termasuk sebagai ikan vampir.

Sebagian besar spesies ini mempunyai siklus hidup kompleks yang terdiri berasal dari lebih dari satu tahap. Mereka awalannya adalah larva pemakan filter buta, sering kali hidup di dasar lumpur di pinggir sungai air tawar. Akhirnya, mereka bermetamorfosis jadi lamprey dewasa yang memakan daging ikan lain untuk menghisap darahnya dan bertindak sebagai parasit.

Peningkatan Populasi

Menurut laporan publikasi ilmiah non-profit, Undark Magazine, pengendalian Sea Lamprey bukan hal yang mudah. Mereka yang sgp pools bertanggung jawab mengontrol populasi cuma bisa mengerjakan 25 % terhadap 2020, namun meningkat 75 % terhadap th. berikutnya.

Wired menuliskan, cost yang dikeluarkan untuk pengendalian selanjutnya tidak sedikit, yaitu diperkirakan mencapai US$15 juta sampai US$20 juta atau kurang lebih Rp227,42 miliar sampai Rp 303,23 miliar per tahunnya.

Selain itu, dibutuhkan pestisida yang tepat waktu, yaitu lampricide, untuk mengurangi populasi belut vampir tersebut.

Spesies ikan langka ini berisiko terancam punah sebab pergantian iklim dan meningkatnya salinitas di perairan tempat mereka berkembang biak. Blocksidge mengungkapkan, proses sungai udah mengering lebih berasal dari 20 % dalam dua dekade terakhir dan ini diperkirakan merubah populasi mereka. “Menariknya waktu itu adalah musim dingin yang amat basah th. ini dan lamprey memahami memahami bahwa ini adalah th. yang baik untuk bermigrasi ke proses sungai lagi,” pungkasnya. Peneliti senior di Universitas Murdoch di Perth Stephen Beatty, mengapresiasi tindakan Blocksidge terhadap lamprey.

Lamprey menghabiskan awal hidupnya di air tawar, sebelum migrasi ke laut di mana waktu dewasanya puas memangsa ikan. Mereka kemudian ulang ke sungai untuk bertelur dan mati.

Sean mengatakan: “Mereka terlihat layaknya belut. Memiliki mulut tersembunyi layaknya dinosaurus yang penuh bersama gigi penyisap.”