Kondisi Bocah di Bringin Semarang Dibakar Anak SMP – Seorang bocah perempuan menjadi korban perundungan oleh anak SMP tetangganya sendiri. Dia dibakar hingga harus tiga kali operasi dan hingga kini masih mengalami trauma berat.

“Kemarin saya ketemu dia, terakhir tiga kali menjalani operasi. Kondisinya memang parah,” ujar penasihat hukum korban, M Arif Maulana saat dihubungi.

Arif menyebut pertama kali mendampingi korban pada Sabtu (8/7) lalu. Saat awal dia bertemu korban, korban sudah menjalani dua kali operasi.

Belum lama ini, dokter menyarankan operasi yang ketiga kali karena luka fisiknya cukup parah. Dia mengalami slot bonus new member luka bakar di area paha hingga punggung.

“Lukanya itu dari belakang lutut, pantat, sampai punggungnya,” jelasnya.

Selain mengalami luka fisik korban juga mengalami trauma berat. Korban disebut selalu berteriak saat jendela rumahnya dibuka.

“Saya kalau ngomong nggak tega juga, jadi anak ini itu sering teriak-teriak kalau, kan jendelanya ada dua, kalau yang satu dibuka itu dia teriak-teriak takut dilihat (terduga pelaku),” jelasnya.

Arif juga belum tahu motif dari pelaku melakukan aksinya. Termasuk apa pelaku sering merundung korban.

“Kalau itu (perundungan) kita belum tahu, tapi maaf ya dia korban ini kan dari keluarga miskin ya, sekarang ini ada informasi berkembang di masyarakat kalau terduga itu tidak melakukan. Jadi di dusun itu menganggap korban membakar tubuhnya sendiri, kan nggak mungkin,” jelasnya.

Saat ini Arif menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Dia juga sudah meminta pendampingan kepada Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan Kabupaten Semarang.

“Tadi juga teman-teman ada yang ke dinas sih, ini kita tinggal tunggu tindak lanjutnya saja,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 7 tahun di Desa Pakis, Bringin, Semarang diduga dibakar oleh tetangganya yang masih SMP. Saat ini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan polisi mahjong ways.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka menyebut kasus itu diketahui terjadi pada Kamis 24 Juni silam. Namun, pihaknya baru mendapat laporan tersebut.

“Sudah kami terima laporan dari korban, dan saat ini sudah ditangani oleh unit PPA Sat Reskrim,” katanya dalam keterangannya.