Fakta Soal Kapal Selam Nuklir Aukus – Rencana Australia mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir bersama aliansi mereka dengan Amerika Serikat dan Inggris, Aukus, memicu kecaman dunia, salah satunya Indonesia.
Sejak awal berbentuk, aliansi ini memang memicu kecaman karena membawa unsur “kapal selam nuklir” . Beberapa pihak menggangap kehadiran unsur nuklir di kawasan dapat memicu ketidakpercayaan. lebih jauh, kehadiran kapal selam nuklir ini juga memicu kekhawatiran publik akan kemungkinan pelanggaran kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir.
Non-proliferasi sendiri merupakan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 1Juli 1968 uuntuk membatasi kepemilikan senjata nuklir. Dalam perjanjian itu, hanya lima negara yang boleh punya senjata nuklir, yakni Prancis, China, As, Inggris, dan Rusia. Kapal selam ini sendiri sebenarnya hanya bertenaga nuklir. Tetapi, proyek pengembangan kapal ini memperbolehkan transfer teknologi nuklir dan Inggris dan As ke Australia. Proyek ini pun menimbulkan kekhawatiran pelanggaran perjanjian Indonesia dan non-proliferasi. Kemungkinan itu pula yang memicu kecaman Indonesia dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Namun, Australia mengklaim pengembangan kapal selamnya sudah mulai konsultasi dengan badan Energi Atom Internasional (IAEA) . Selain itui, Australia juga menjabarkan sejumlah fakta mengenai kapal selam bertenaga nuklir AUKUS melalui pernyataan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (15/3). inilah poin-poinnya
1. Pertukaran Informasi
Melalui program pengembangan kapal selan nuklir, Australia bisa mendapatkan informasi mengenai propulsi nuklir angkatan laut dan Inggris dan AS. Australia bisa menerima informasi itu lewat pertukaran perjanjian Informasi Propulsi Nuklir Angkatan Laut (ENNPIA) yang sudah berlaku sejak 8 Februari 2022. Pada dasarnya, ketiga negara bisa saling berbagai informasi mengenai hal tersebut.
2. Tata kelola nuklri
Dalam beberapa pekan pada Februari, tim dari Australia, Inggris, dan AS berkunjung ke sejumlah situs di Negeri Kanguru untuk memastikan dasar-dasar tata kelola, infrastruktur, tenaga kerja, serta kapabilitas industru nuklir. Pada 28 Februari, Joint Streering Group kapal selam mempertimbangkan segala temuan yang dihimpun tin dari Australia , Inggris, dan AS itu. Mereka kemudian akan menggunakan informasi itu untuk menyusun jalan yang tepat bagi Australia dalam upaya mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir.
3. Tenaga kerja
Inggris, AS, dan Australia saat ini sedang memastikan bahwa Negeri Kanguru punya tenaga kerja yang mampu membangun, mengoperasikan, dan merawat kapal selam nuklir. Saat ini, sekelompok personel Australia sudah mulai mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai ilmu dan teknik nuklir.
4. Pangkalan kapal selam baru
Pada tanggal 7 Maret, Australia mengumumkan rencana pembangunan pangkalan kapal selam di pantai timur guna mendukung pangkalan dan disposisi kapal selam nuklir. Fasilitas ini akan beroperasi bersamaan dengan pangkalan kapal selam Australia yang ada di Australia Barat.
5. Lapangan konstruksi kapal selam nuklir
Saat ini, pemerintah Australia sedang berupaya menyediakan lahan tambahan untuk membangun lapangan konstruksi kapal selam nuklir, termasuk lahan yan berdekatan dengan Galangan Kapal Osborne Utara di Australia Selatan.
6. Non-proliferasi
As, Inggris, dan Australia mengklaim telah berkonsultasi secara proaktif dengan IAEA sejak mereka mengumumkan pembentukan AUKUS. Pada tanggal 7 Maret, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossis, melaporkan ke IAEA Board of Governors bahwa Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, ” berkomitmen memastikan standar non-proliferasi dan standar keamanan tertinggi tercapai”
Inilah pembahasan Artikel tentang 6 Fakta Soal Kapal Selam Nuklir weederapp.com
Tinggalkan Balasan